Semarang sebagai Ibukota Jawa Tengah memiliki bus tingkat yang diberi nama Semarjawi yang bisa digunakan wisatawan untuk mengeksplor lebih jauh kawasan yang
terletak tidak jauh dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Semarjawi merupakan kepanjangan dari
Semarang Jalan-Jalan Wisata. Bus ini merupakan bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR) PT. Telkomsel. Bus ini pun tidak
dipungut biaya untuk menaikinya. Bus yang memiliki tinggi 3,5 meter dan
lebar 2,1 meter ini memiliki kapasitas 12 orang duduk dan 20 orang
berdiri pada bagian bawah serta 24 orang duduk pada bagian atas. Rute
yang dilewatinya mulai dari Kota Lama – Lawang Sewu – Masjid Agung Jawa
Tengah Gedung Batu – Pandanaran – Simpang Lima – Sam Poo Kong dan
tempat wisata lainnya di Semarang. Bus Semarjawi dapat dijumpai di
kawasan kota lama, penumpang dapat naik dari taman Srigunting sebelah
Gereja Blenduk Kota Lama Semarang.
Saat mencoba bus ini, bis ini jalan mulai dari Taman sri gunting - Taman rindang di samping Gereja Blenduk – Gereja yang sangat iconic di semarang karena bangunan tempo dulu nya. Dari sini bis Semarjawi mulai berjalan ke arah jalan bojong atau dengan nama baru nya jl.Pemuda , di kanan-kiri jalan Pemuda kita bisa melihat banyak peninggalan kejayaan penjajah belanda mulai dari jembatan mblerok hingga Lawangsewu. Setelah muterin Tugu Pemuda bis ini lewat stasiun Tawang , gedung Marabunta dan Gereja Katolik peninggalan salah satu pahlawan Soegijopranoto dan setelah keliling kurang lebih satu jam bis kami pun kembali lagi ke Taman Srigunting.
Perjalanan berkeliling menggunakan bus nomor polisi H 467 A tersebut, disertai oleh seorang pemandu wisata yang mampu menjelaskan dengan jelas sejarah kota lama berikut gedung-gedung yang ada di kawasan itu. Pemandu wisata disediakan oleh pengelola bus Semarjawi dari Education for Restoration, Transformation, Intervention, Modification (Ertim).
Saat mencoba bus ini, bis ini jalan mulai dari Taman sri gunting - Taman rindang di samping Gereja Blenduk – Gereja yang sangat iconic di semarang karena bangunan tempo dulu nya. Dari sini bis Semarjawi mulai berjalan ke arah jalan bojong atau dengan nama baru nya jl.Pemuda , di kanan-kiri jalan Pemuda kita bisa melihat banyak peninggalan kejayaan penjajah belanda mulai dari jembatan mblerok hingga Lawangsewu. Setelah muterin Tugu Pemuda bis ini lewat stasiun Tawang , gedung Marabunta dan Gereja Katolik peninggalan salah satu pahlawan Soegijopranoto dan setelah keliling kurang lebih satu jam bis kami pun kembali lagi ke Taman Srigunting.
Perjalanan berkeliling menggunakan bus nomor polisi H 467 A tersebut, disertai oleh seorang pemandu wisata yang mampu menjelaskan dengan jelas sejarah kota lama berikut gedung-gedung yang ada di kawasan itu. Pemandu wisata disediakan oleh pengelola bus Semarjawi dari Education for Restoration, Transformation, Intervention, Modification (Ertim).
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »