Yogyakarta - Akhirnya bus terbaru PO Efisiensi berbody SHD Adiputro yang kita tunggu-tunggu benar-benar keluar dan nampak memasuki terminal bus Giwangan Yogyakarta. Nah saat bus terbaru PO Efisiensi ini berada di terminal bus Giwangan, Yogyakarta bus pun langsung menjadi target para penggemar dan pemotret bus. Namun ada fenomena unik di sini, para pemotret bus di terminal bus Giwangan yang biasanya rapi dan teratur mendadak tak beraturan. Seperti nampak dalam foto bidikan rekan Anugrah Adhie yang di unggah di media sosial Facebook di bawah ini.
Akhir-akhir ini memang sering kita jumpai anak-anak pemotret bus atau bus hunter yang semakin mengabaikan keselamatan. Setelah sebelumnya ramai di terminal bus Poris, kini menjalar ke terminal bus Giwangan, Yogyakarta. Fenomena ini tentu saja menjadi tamparan keras untuk kita semua para penggemar bus. Kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua maupun senior jadi salah satu penyebabnya.
Hoby foto-foto bus itu sendiri sebenernya suatu hoby yang positif dan gak ada yang melarang. Cuma bagaimana caranya agar tidak menggangu kenyamanan pengguna terminal misalnya para penumpang dan driver bus dan juga keamanan dan keselamatan pemotret bus itu sendiri. Di sinilah perlunya pendidikan norma kepada mereka, kalau terminal itu area publik dan bukanlah taman bermain. Pentingnya menanamkan arti keselamatan kepada mereka.
Namun, kalau sudah susah di kasih pengertian ya mau gimana lagi, tinggal lihat saja dan semesta akan memberi pelajaran. Saya sebagai penulis sih ambil sisi baiknya saja. Lihat seperti itu ya apik, buktinya di jalanin sama mereka. Kalau jelek kan di tinggalin dengan sendirinya. Dan setelah gagal ngomongi atau nuturi atau menasehati kan tugas selanjutnya dari kita yang lebih dewasa dalam berpikir cuma bisa ngemong kemauan anak-anak biar momongan pada aman, selamat dan seneng.
Melalui blog BusNesia ini saya juga menyampakain pesan agar foto-foto tingkah polah para pemotret bus yang mengabaikan keselamatan agar banyak-banyak di share. Foto-foto seperti ini sebenernya bisa menjadi terapi ampuh bagi mereka. Setidaknya mereka akan malu dan mengurangi atau meninggalkan hal-hal seperti ini.
Ya, Menyikapi hal ini, seharusnya jangan kita Bully para pemotret bus ini. Mereka hanya korban dari kurang pengawasannya orang tua dan senior mereka. Hal ini jelas mempengaruhi psikis dan psikologi mereka. Hingga akhirnya mengikuti perkembangan trend yang salah, karena takut dibilang kuno ataupun ketinggalan jaman.
Akhir-akhir ini memang sering kita jumpai anak-anak pemotret bus atau bus hunter yang semakin mengabaikan keselamatan. Setelah sebelumnya ramai di terminal bus Poris, kini menjalar ke terminal bus Giwangan, Yogyakarta. Fenomena ini tentu saja menjadi tamparan keras untuk kita semua para penggemar bus. Kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua maupun senior jadi salah satu penyebabnya.
Hoby foto-foto bus itu sendiri sebenernya suatu hoby yang positif dan gak ada yang melarang. Cuma bagaimana caranya agar tidak menggangu kenyamanan pengguna terminal misalnya para penumpang dan driver bus dan juga keamanan dan keselamatan pemotret bus itu sendiri. Di sinilah perlunya pendidikan norma kepada mereka, kalau terminal itu area publik dan bukanlah taman bermain. Pentingnya menanamkan arti keselamatan kepada mereka.
Namun, kalau sudah susah di kasih pengertian ya mau gimana lagi, tinggal lihat saja dan semesta akan memberi pelajaran. Saya sebagai penulis sih ambil sisi baiknya saja. Lihat seperti itu ya apik, buktinya di jalanin sama mereka. Kalau jelek kan di tinggalin dengan sendirinya. Dan setelah gagal ngomongi atau nuturi atau menasehati kan tugas selanjutnya dari kita yang lebih dewasa dalam berpikir cuma bisa ngemong kemauan anak-anak biar momongan pada aman, selamat dan seneng.
Melalui blog BusNesia ini saya juga menyampakain pesan agar foto-foto tingkah polah para pemotret bus yang mengabaikan keselamatan agar banyak-banyak di share. Foto-foto seperti ini sebenernya bisa menjadi terapi ampuh bagi mereka. Setidaknya mereka akan malu dan mengurangi atau meninggalkan hal-hal seperti ini.
Ya, Menyikapi hal ini, seharusnya jangan kita Bully para pemotret bus ini. Mereka hanya korban dari kurang pengawasannya orang tua dan senior mereka. Hal ini jelas mempengaruhi psikis dan psikologi mereka. Hingga akhirnya mengikuti perkembangan trend yang salah, karena takut dibilang kuno ataupun ketinggalan jaman.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »