Terminal bus terbesar di Asia Tenggara mulai dibangun sejak tahun 2010. Sayang hingga awal puasa 2016 kondisi terminal yang dibangun di atas lahan seluas 12,6 hektare itu masih sepi dari penumpang maupun hilir mudik bus. Hingga saat ini, bangunan seluas 5,4 hektare itu telah berdiri megah di pinggir Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR / Jalan Tol Lingkar Luar). Atap bangunan yang didominasi warna biru mudah dikenali pengendara.
Terminal bus yang digadang-gadang sebagai terminal terbesar se-Asia Tenggara itu dibagi ke dalam empat gedung. Dari data yang didapat antara lain:
Gedung A diperuntukan sebagai area istirahat awak dan supir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan luas 996 meter persegi.
Gedung B dengan luas 1.842 meter persegi dijadikan sebagai area ruang tunggu penumpang dan area keberangkatan bus AKAP. Gedung ini memiliki sembilan pintu, ditambah dengan jumlah jalur untuk 28 unit bus.
Gedung C diperuntukan sebagai area kedatangan bus AKAP dan bus dalam kota dan berbagai fasilitas lainnya. Gedung C memiliki luas 2.880 meter persegi.
Gedung C memiliki lima lantai. Lantai satu diperuntukan sebagai tempat komersial. Kemudian, lantai mezzanine ditujukan sebagai tempat loket-loket perusahaan otobus (PO) menjual tiket.
Di lantai dua khusus untuk penumpang yang menunggu keberangkatan difasilitasi dengan televisi plasma dan pusat charger telepon genggam. Sedangkan di lantai tiga, rencananya dikhususkan untuk pusat jajanan, dan lantai empat untuk kantor UPT dan kantor PO dari bus.
Lanjut ke Gedung D, gedung ini dijadikan sebagai area keberangkatan dan kedatangan bus TransJakarta. Gedung D memiliki luas 409, 15 meter persegi.
Terminal Terpadu Pulo Gebang diperuntukan bukan hanya untuk aktivitas naik turun penumpang. Sejak awal, terminal juga diperuntukan untuk aktivitas komersil. Rencananya, dalam terminal ini juga bakal dibangun dua area pusat perbelanjaan. Pertama terletak di sisi utara terminal dengan luas 5.000 meter persegi, dan di sisi selatan dengan luas 4.000 meter persegi. Area komersil ini juga akan didukung oleh keberadaan 150 unit kios yang diperuntukan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Rencana ke depan terminal akan didukung berbagai fasilitas, seperti bangunan masjid yang terletak di lantai 1, area parkir, dan fasilitas pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu, juga ada ruang laktasi, atau ruang menyusui bagi ibu serta rencananya akan ada ruang baca.
Bangunan empat lantai ini juga memiliki berbagai fasilitas penunjang seperti 10 unit lift, 20 eskalator, tujuh titik tangga darurat, serta 81 ruangan toilet yang tersebar di 21 titik. Selain itu, ada pula 71 unit CCTV, 54 unit TV plasma, dan tiga unit videotron.
Tak Kunjung Beroperasi
Rencana pengoperasian terminal terbesar se Asia Tenggara ini kerap molor. Salah satu alasan molornya pengoperasian adalah kesiapan pintu gerbang Tol Pulo Gebang sebagai akses langsung yang menghubungkan terminal dengan Tol JORR.
Akses jalan itu memang syarat utama, tapi sekarang sudah selesai. Namun demikian, rencananya terminal akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Sebab, gerbang tol yang dinanti-nanti kini telah rampung. Jumat, 10 Juni 2016 baru dilakukan uji coba lintasan untuk masuk dan keluar gerbang Tol Pulo Gebang.
Terminal bus yang digadang-gadang sebagai terminal terbesar se-Asia Tenggara itu dibagi ke dalam empat gedung. Dari data yang didapat antara lain:
Gedung A diperuntukan sebagai area istirahat awak dan supir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan luas 996 meter persegi.
Gedung B dengan luas 1.842 meter persegi dijadikan sebagai area ruang tunggu penumpang dan area keberangkatan bus AKAP. Gedung ini memiliki sembilan pintu, ditambah dengan jumlah jalur untuk 28 unit bus.
Gedung C diperuntukan sebagai area kedatangan bus AKAP dan bus dalam kota dan berbagai fasilitas lainnya. Gedung C memiliki luas 2.880 meter persegi.
Gedung C memiliki lima lantai. Lantai satu diperuntukan sebagai tempat komersial. Kemudian, lantai mezzanine ditujukan sebagai tempat loket-loket perusahaan otobus (PO) menjual tiket.
Di lantai dua khusus untuk penumpang yang menunggu keberangkatan difasilitasi dengan televisi plasma dan pusat charger telepon genggam. Sedangkan di lantai tiga, rencananya dikhususkan untuk pusat jajanan, dan lantai empat untuk kantor UPT dan kantor PO dari bus.
Lanjut ke Gedung D, gedung ini dijadikan sebagai area keberangkatan dan kedatangan bus TransJakarta. Gedung D memiliki luas 409, 15 meter persegi.
Terminal Terpadu Pulo Gebang diperuntukan bukan hanya untuk aktivitas naik turun penumpang. Sejak awal, terminal juga diperuntukan untuk aktivitas komersil. Rencananya, dalam terminal ini juga bakal dibangun dua area pusat perbelanjaan. Pertama terletak di sisi utara terminal dengan luas 5.000 meter persegi, dan di sisi selatan dengan luas 4.000 meter persegi. Area komersil ini juga akan didukung oleh keberadaan 150 unit kios yang diperuntukan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Rencana ke depan terminal akan didukung berbagai fasilitas, seperti bangunan masjid yang terletak di lantai 1, area parkir, dan fasilitas pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu, juga ada ruang laktasi, atau ruang menyusui bagi ibu serta rencananya akan ada ruang baca.
Bangunan empat lantai ini juga memiliki berbagai fasilitas penunjang seperti 10 unit lift, 20 eskalator, tujuh titik tangga darurat, serta 81 ruangan toilet yang tersebar di 21 titik. Selain itu, ada pula 71 unit CCTV, 54 unit TV plasma, dan tiga unit videotron.
Tak Kunjung Beroperasi
Rencana pengoperasian terminal terbesar se Asia Tenggara ini kerap molor. Salah satu alasan molornya pengoperasian adalah kesiapan pintu gerbang Tol Pulo Gebang sebagai akses langsung yang menghubungkan terminal dengan Tol JORR.
Akses jalan itu memang syarat utama, tapi sekarang sudah selesai. Namun demikian, rencananya terminal akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Sebab, gerbang tol yang dinanti-nanti kini telah rampung. Jumat, 10 Juni 2016 baru dilakukan uji coba lintasan untuk masuk dan keluar gerbang Tol Pulo Gebang.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
wah megah banget terminalnya
ReplyDeletekeren keren
Sayangnya masih sepi mas
ReplyDelete