Bus PO Dahlia Indah merupakan salah satu legenda Perusahaan Otobus asal Tulungagung yang sudah cukup lama dan eksis hingga kini di rute Blitar-Tulungagung-Kediri-Madiun-Solo-Jogja-Purwokerto yang terkenal sebagai bus balap. Penulis sendiri kenal PO Dahlia Indah sejak dari tahun 80-an dan dulu dikenal sebagai bus balap. Beberapa PO lain yang melayani rute Purwokerto-Jawa Timur tidak ada yang selama PO Dahlia Indah, mungkin hanya PO Mandala yang kini telah diakuisisi PO Handoyo. Sayang, PO DAHLIA INDAH yang sempat menjadi pemain tunggal di jalur ini, tidak diimbangi dengan pelayanan yang bagus kepada konsumen. Tarif yang
cenderung ngawur (khas bus setoran), armada yang kurang memadai masih
ditambah pula dengan kebiasaan ngetem berjam-jam membuat bus ini lambat
laun ditinggalkan konsumennya.
Padahal dulu PO Dahlia Indah merupakan raja jalanan dijamannya, bus bumel melayani rute dari Jawa Timur dengan suara knalpot menggelegar dengan armada Nissan dan Mitsubishi. PO Dahlia Indah selain memiliki trayek diatas, juga memiliki bus bumel dengan trayek panjang seperti Tulungagung-Jakarta dan penulis beberapa kali lihat di terminal bus Kampung Rambutan dan Pulogadung. Bus Dahlia Indah juga tercatat pernah sampai Medan bahkan Banda Aceh.
Saksi Sejarah Bus Dahlia Indah Sampai Medan Bahkan Banda Aceh
Menurut Paul Sinaga, sekitar 20 tahun lalu dia pernah naik bus Dahlia Indah dari Lima Puluh ke Medan dengan jarak kurang lebih 125km. Dan itu merupakan bus AKAP pertama yang dinaikin bang Paul Sinaga dari Lima Puluh (ibukota kabupaten Batubara) ke Medan saat Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Salah satu pengemudi bus Dahlia Indah, Om Zam Ziba bercerita kalau dulu sempat membawa bus Dahlia Indah sampai Medan bahkan Aceh (Aceh Nangroe Darusalam). Selain om Zam Ziba, ada juga om Hengky Andrien yang menjadi pengemudi bus Dahlia Indah di Sumatera. Om Hengky sendiri sebelum di Dahlia Indah menjadi pengemudi bus PO Giri Indah sekitar tahun 1994. Baru tahun 1998 akhir.
Menurut keterangan om Hengky, dulu PO Dahlia Indah ada dua divisi yakni Tulungagung dan Solo di Kebakkramat. Untuk bumel jarak pendek garasi Tulungagung dan lintas Sumatera dari garasi Kebakkramat, Karanganyar. Pada tahun 1999 om Hengky ini bersama om Zam Ziba menjadi pengemudi bus Dahlia Indah yang sama-sama ngelen hingga Banda Aceh. Sebenernya saat itu selain om Hengky juga om Edy Slebor yang menjadi dedengkotnya bus Dahlia Indah lintas Sumatera. Sayang sekarang bus Dahlia Indah dengan trayek panjang lintas Sumatera hanya tinggal cerita saja dan hanya tinggal rute Tulungagung-Purwokerto. Selain itu juga masih ada yang ke Denpasar milik Majoe Group.
Nama-nama PO yang masuk Grup Cendana antara lain:
1. CENDANA
2. MADJOE UTAMA
3. SARI INDAH
4. DAHLIA INDAH
5. SETIAWAN
Yang jelas semuanya memakai simbol MADJOE UTAMA GRUP di body bus dan itu yang jadi penanda dan simbolnya Madjoe Group itu gunung yang aslinya huruf M.
Padahal dulu PO Dahlia Indah merupakan raja jalanan dijamannya, bus bumel melayani rute dari Jawa Timur dengan suara knalpot menggelegar dengan armada Nissan dan Mitsubishi. PO Dahlia Indah selain memiliki trayek diatas, juga memiliki bus bumel dengan trayek panjang seperti Tulungagung-Jakarta dan penulis beberapa kali lihat di terminal bus Kampung Rambutan dan Pulogadung. Bus Dahlia Indah juga tercatat pernah sampai Medan bahkan Banda Aceh.
Foto: Hendrie Azzahra Rinie |
Saksi Sejarah Bus Dahlia Indah Sampai Medan Bahkan Banda Aceh
Menurut Paul Sinaga, sekitar 20 tahun lalu dia pernah naik bus Dahlia Indah dari Lima Puluh ke Medan dengan jarak kurang lebih 125km. Dan itu merupakan bus AKAP pertama yang dinaikin bang Paul Sinaga dari Lima Puluh (ibukota kabupaten Batubara) ke Medan saat Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Salah satu pengemudi bus Dahlia Indah, Om Zam Ziba bercerita kalau dulu sempat membawa bus Dahlia Indah sampai Medan bahkan Aceh (Aceh Nangroe Darusalam). Selain om Zam Ziba, ada juga om Hengky Andrien yang menjadi pengemudi bus Dahlia Indah di Sumatera. Om Hengky sendiri sebelum di Dahlia Indah menjadi pengemudi bus PO Giri Indah sekitar tahun 1994. Baru tahun 1998 akhir.
Menurut keterangan om Hengky, dulu PO Dahlia Indah ada dua divisi yakni Tulungagung dan Solo di Kebakkramat. Untuk bumel jarak pendek garasi Tulungagung dan lintas Sumatera dari garasi Kebakkramat, Karanganyar. Pada tahun 1999 om Hengky ini bersama om Zam Ziba menjadi pengemudi bus Dahlia Indah yang sama-sama ngelen hingga Banda Aceh. Sebenernya saat itu selain om Hengky juga om Edy Slebor yang menjadi dedengkotnya bus Dahlia Indah lintas Sumatera. Sayang sekarang bus Dahlia Indah dengan trayek panjang lintas Sumatera hanya tinggal cerita saja dan hanya tinggal rute Tulungagung-Purwokerto. Selain itu juga masih ada yang ke Denpasar milik Majoe Group.
Nama-nama PO yang masuk Grup Cendana antara lain:
1. CENDANA
2. MADJOE UTAMA
3. SARI INDAH
4. DAHLIA INDAH
5. SETIAWAN
Yang jelas semuanya memakai simbol MADJOE UTAMA GRUP di body bus dan itu yang jadi penanda dan simbolnya Madjoe Group itu gunung yang aslinya huruf M.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »