Kejadian tidak mengenakkan menghampiri kubu Pusamania Borneo FC seusai pulang dari Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu 13 Desember 2015. Bus berisi rombongan tim berjuluk Pesut Etam tersebut dilempari sejumlah oknum tak bertanggung jawab. PBFC yang tergabung dalam Grup E babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman, sore tadi berhasil mengalahkan Surabaya United dengan skor 2-1. Tetapi, dengan adanya insiden ini, kegembiraan mereka pun sirna dalam waktu sesaat.
Manajer Operasional PBFC, Farid Donlego mengaku tidak mengetahui dengan jelas apa sebab bus mereka dilempari batu. Namun, isu yang beredar, para pelempar tersebut merupakan suporter dari PSS Sleman.
Mereka dikatakan menyimpan dendam kepada PBFC terkait kasus sepakbola gajah yang terjadi 2014 lalu. Kasus memalukan tersebut terjadi saat pertandingan Divisi Utama antara PSS melawan PSIS Semarang.
Kedua tim sama-sama tidak ingin menang guna menghindari bertemu dengan PBFC di babak semfinal. Karena pada saat itu, Pesut Etam merupakan salah satu tim yang ditakuti di kompetisi kasta kedua di tanah air tersebut.
"Penyerangan terhadap pemain PBFC ini tidak jelas motifnya apa, kami tidak pernah ketemu sama klub asal Sleman. Tapi katanya ada pihak yang menyalahkan kami atas kasus sepakbola gajah. Ya, kami rasa itu salah alamat," tutur Farid seperti dilansir laman resmi klub.
"Jujur kami sangat kecewa atas kasus penyerangan terhadap bus kami, dan kami serahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak berwajib, dan ada beberapa tadi yang berhasil ditertangkap ketika melakukan lemparan didepan stadion, kami harap pelaku diproses secara hukum," imbuh dia.
Saat ini PBFC sudah berkoordinasi dengan panitia pelaksana pertandingan dan juga aparat keamanan. Mereka meminta jaminan lebih, karena masih harus melakoni dua laga sisa melawan Arema Cronus dan Persipura Jayapura.
"Kami sudah berkoordinasi dengan panpel dan pihak keamanan, setidaknya apa yang kami alami sepulangnya dari Stadion Maguwoharjo bisa jadi patokan agar hal serupa tak akan terulang, yang jelas pada dasarnya kami apresiasi kesigapan mereka mengamankan kami hari ini," ungkap Farid.
Sumber: Viva
Manajer Operasional PBFC, Farid Donlego mengaku tidak mengetahui dengan jelas apa sebab bus mereka dilempari batu. Namun, isu yang beredar, para pelempar tersebut merupakan suporter dari PSS Sleman.
Mereka dikatakan menyimpan dendam kepada PBFC terkait kasus sepakbola gajah yang terjadi 2014 lalu. Kasus memalukan tersebut terjadi saat pertandingan Divisi Utama antara PSS melawan PSIS Semarang.
Kedua tim sama-sama tidak ingin menang guna menghindari bertemu dengan PBFC di babak semfinal. Karena pada saat itu, Pesut Etam merupakan salah satu tim yang ditakuti di kompetisi kasta kedua di tanah air tersebut.
"Penyerangan terhadap pemain PBFC ini tidak jelas motifnya apa, kami tidak pernah ketemu sama klub asal Sleman. Tapi katanya ada pihak yang menyalahkan kami atas kasus sepakbola gajah. Ya, kami rasa itu salah alamat," tutur Farid seperti dilansir laman resmi klub.
"Jujur kami sangat kecewa atas kasus penyerangan terhadap bus kami, dan kami serahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak berwajib, dan ada beberapa tadi yang berhasil ditertangkap ketika melakukan lemparan didepan stadion, kami harap pelaku diproses secara hukum," imbuh dia.
Saat ini PBFC sudah berkoordinasi dengan panitia pelaksana pertandingan dan juga aparat keamanan. Mereka meminta jaminan lebih, karena masih harus melakoni dua laga sisa melawan Arema Cronus dan Persipura Jayapura.
"Kami sudah berkoordinasi dengan panpel dan pihak keamanan, setidaknya apa yang kami alami sepulangnya dari Stadion Maguwoharjo bisa jadi patokan agar hal serupa tak akan terulang, yang jelas pada dasarnya kami apresiasi kesigapan mereka mengamankan kami hari ini," ungkap Farid.
Sumber: Viva
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »