Jika di Indonesia ada Omah Mlaku dan Sleeper Bus, di Inggris ada Cafe Berjalan yang di bangun dari bus tingkat jadul bermerk Routmaster lansiran 1960-an. Ya, sebuah bus tingkat jadul di modifikasi menjadi sebuah bar berjalan. Di Cafe Berjalan ini para pengunjung bisa menikmati minuman sembari berjalan-jalan menikmati bus tingkat jadul. Peter Sonneveld memang mengubah bus Routmaster layaknya sebuah bar. Ia menghabiskan waktu sekitar 20 bulan untuk memodifikasi interior bus menjadi tampat untuk berkumpul dan minum.
"Saya menghabiskan banyak waktu untuk membuatnya. Butuh waktu lebih lama dari yang saya perkirakan untuk dapat menyelesaikannya," kata Peter dilansir melalui Daily Mail.
Oleh Peter, deck bagian bawah di rancang oleh untuk dapat menyediakan minuman serta meletakan alat-alat keperluan bar. Sedangkan di deck bagian atas di desain untuk bersantai menikmati minuman.
Agar para tamunya merasa nyaman, pria berusia 34 tahun itu menggunakan panel wood untuk lantai bus. Kemudian kabinnya di terangi dengan lampu pijar dan dikombinasikan dengan warna merah menyesuaikan warna body bus.
Sayangnya, bagian deck bawah memiliki ruang yang tidak terlalu tinggi. Peter harus sedikit menunduk untuk menyediakan minuman atau mempekerjakan orang yang lebih pendek untuk bisa melayani pengunjungnya.
Peter membeli bus double decker dengan harga 18 ribu Poundsterling atau berkisar Rp337 juta. Total biaya untuk pembelian bus dan modifikasi menghabiskan uang sekitar 60 ribu Poundsterling atau sekitar Rp1,1 miliar. Sebuah ide brilian memanfaatkan bus antik dalam berbisnis dan menyalurkan hoby. (Sumber: Daily Mail)
"Saya menghabiskan banyak waktu untuk membuatnya. Butuh waktu lebih lama dari yang saya perkirakan untuk dapat menyelesaikannya," kata Peter dilansir melalui Daily Mail.
Oleh Peter, deck bagian bawah di rancang oleh untuk dapat menyediakan minuman serta meletakan alat-alat keperluan bar. Sedangkan di deck bagian atas di desain untuk bersantai menikmati minuman.
Agar para tamunya merasa nyaman, pria berusia 34 tahun itu menggunakan panel wood untuk lantai bus. Kemudian kabinnya di terangi dengan lampu pijar dan dikombinasikan dengan warna merah menyesuaikan warna body bus.
Sayangnya, bagian deck bawah memiliki ruang yang tidak terlalu tinggi. Peter harus sedikit menunduk untuk menyediakan minuman atau mempekerjakan orang yang lebih pendek untuk bisa melayani pengunjungnya.
Peter membeli bus double decker dengan harga 18 ribu Poundsterling atau berkisar Rp337 juta. Total biaya untuk pembelian bus dan modifikasi menghabiskan uang sekitar 60 ribu Poundsterling atau sekitar Rp1,1 miliar. Sebuah ide brilian memanfaatkan bus antik dalam berbisnis dan menyalurkan hoby. (Sumber: Daily Mail)
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »