Karoseri Maxi Miracle dibangun memakai galvanised steel untuk konstruksi rangka serta aluminium
untuk dinding bodi. Menurut penjelasan, salah satu kelebihan kombinasi
material ini adalah umur pemakaian menjadi lebih panjang, hingga 8
tahun.
"Awalnya kita rencanakan karoseri untuk bus antarkota dengan pemakaian reguler. Namun, melihat infrastruktur jalan yang belum memadai, kita anggap paling realistis dipakai menjadi armada perusahaan jasa transportasi di segmen pariwisata," urai T Indarto, General Manager Karoseri Nusantara Gemilang (KNG).
KNG mengatakan, Maxi Miracle masih dalam tahap proses uji coba. Targetnya, empat unit produksi siap beroperasi pada tahun ini. Karoseri Maxi Miracle diproduksi di pabrik KNG Kudus, Jawa Tengah. Sebanyak 90 persen komponen disuplai oleh perusahaan lokal sehingga banderol bisa lebih kompetitif, satu Maxi Miracle bisa didapat mulai dari Rp 3,5 miliar.
Kabin
Lantai bawah dibagi menjadi dua ruang terpisah. Kabin depan khusus buat pengemudi berikut seorang asisten, sedangkan kabin tengah dibuat menyerupai ruang tamu, lengkap dengan sofa, TV, kulkas, serta berbagai kelengkapan lainnya, seperti toilet, termasuk interkom sebagai jalur komunikasi antarkabin.
Di lantai atas, kabin lebih lega dengan kapasitas hingga 20 penumpang yang terbagi dalam konfigurasi jok 2-1. Penumpang dijamin betah karena setiap jok dilengkapi fasilitas pijat dan monitor. Kaca besar di sekeliling kabin atas menjanjikan pemandangan yang berbeda dibandingkan bus satu lantai.
Indarto mengatakan, seluruh isi interior bisa diubah tergantung permintaan perusahaan pemesan. "Kalau mau kita bisa buatkan sampai muat 68 penumpang, di bawah 22 dan di atas 46," imbuhnya.
Sasis
Maxi Miracle memakai sasis R37 6X2 milik pabrikan truk dan bus asal Jerman, MAN, yang dibuat khusus untuk mengadopsi karoseri bus tingkat. Platform ini juga yang membuat Maxi Miracle bisa memiliki dimensi panjang 13,5 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 3,96 m.
Selain sasis, MAN menyuplai mesin diesel commonrail 12 liter bertenaga 466 PS berikut transmisi ZF Tipmatic, 12-percepatan.
"Awalnya kita rencanakan karoseri untuk bus antarkota dengan pemakaian reguler. Namun, melihat infrastruktur jalan yang belum memadai, kita anggap paling realistis dipakai menjadi armada perusahaan jasa transportasi di segmen pariwisata," urai T Indarto, General Manager Karoseri Nusantara Gemilang (KNG).
KNG mengatakan, Maxi Miracle masih dalam tahap proses uji coba. Targetnya, empat unit produksi siap beroperasi pada tahun ini. Karoseri Maxi Miracle diproduksi di pabrik KNG Kudus, Jawa Tengah. Sebanyak 90 persen komponen disuplai oleh perusahaan lokal sehingga banderol bisa lebih kompetitif, satu Maxi Miracle bisa didapat mulai dari Rp 3,5 miliar.
Kabin
Lantai bawah dibagi menjadi dua ruang terpisah. Kabin depan khusus buat pengemudi berikut seorang asisten, sedangkan kabin tengah dibuat menyerupai ruang tamu, lengkap dengan sofa, TV, kulkas, serta berbagai kelengkapan lainnya, seperti toilet, termasuk interkom sebagai jalur komunikasi antarkabin.
Di lantai atas, kabin lebih lega dengan kapasitas hingga 20 penumpang yang terbagi dalam konfigurasi jok 2-1. Penumpang dijamin betah karena setiap jok dilengkapi fasilitas pijat dan monitor. Kaca besar di sekeliling kabin atas menjanjikan pemandangan yang berbeda dibandingkan bus satu lantai.
Indarto mengatakan, seluruh isi interior bisa diubah tergantung permintaan perusahaan pemesan. "Kalau mau kita bisa buatkan sampai muat 68 penumpang, di bawah 22 dan di atas 46," imbuhnya.
Sasis
Maxi Miracle memakai sasis R37 6X2 milik pabrikan truk dan bus asal Jerman, MAN, yang dibuat khusus untuk mengadopsi karoseri bus tingkat. Platform ini juga yang membuat Maxi Miracle bisa memiliki dimensi panjang 13,5 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 3,96 m.
Selain sasis, MAN menyuplai mesin diesel commonrail 12 liter bertenaga 466 PS berikut transmisi ZF Tipmatic, 12-percepatan.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »