PERKASA.
Sebuah nama yang cukup bisa menggambarkan suatu kekuatan. Ya itulah
chasis bus produksi PT Wahana Perkasa Auto Jaya, anak perusahaan grup
Texmaco. Orang pun kemudian menyebutnya bus Perkasa. Bus ini memang made in
Indonesia, alias buatan negeri sendiri. PT Wahana Perkasa Auto Jaya ini
memproduksi bus di tahun 2001, setelah memproduksi truk dengan nama
sama, yakni Perkasa, di tahun 1999. Bus Perkasa memiliki tiga tipe
mesin. Mesin depan dengan kode seri B07A, mesin belakang dengan kode
seri B08B dan B08BI. Untuk kode seri B08BI, mesinnya telah dilengkapi turbo intercooler.
Walaupun
di Indonesia sangat banyak perusahaan bus, namun perusahaan otobus yang
menggunakan chasis dan mesin Perkasa ini tidak banyak. PO Sumber Alam
salah satunya. Perusahaan otobus yang berkantor pusat di Kutoarjo, Jawa
Tengah, sampai saat ini masih menggunakan armada bus Perkasa untuk
operasionalnya.
PO
Sumber Alam memiliki armada bus Perkasa sebanyak 20 unit, yang 11 unit
bermesin depan dan 9 unit bermesin belakang. Salah satunya adalah bus
dengan nomor kode seri 406225 dan 406227. Bus ini menggunakan tipe mesin B08BI
yang telah dilengakapi tubo intercooler. Dengan posisi intercooler
di bagian belakang kanan ruang mesin. Yang paling menarik dari mesin
Perkasa ini yakni cylinder head mesin terpisah tiga, dengan
masing-masing 2 cylinder. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kebengkokan saat mesin menghadapi kerja berat.
Untuk
mengenali bus Perkasa sangatlah mudah. Perhatikan saja teromol roda
depan ciri khas produk bus Perkasa atau sumbu roda belakang terdapat
logo Perkasa, dengan jumlah stut roda sebanyak 10 buah. Untuk suara
mesin tidak jauh berbeda dengan suara mesin keluaran pabrikan Mercedes
Benz karena konsepnya memang atas lisensi produk bus buatan Styer,
Austria, masih keluarga mesin di wilayah Eropa.
Velg Depan Bus PERKASA Dengan 10 Baut Stut |
Velg Belakang Bus Perkasa |
Bus
ini melayani trayek Yogyakarta-Jakarta lewat Kutoarjo, Kebumen dan
Bumiayu. Bus Perkasa milik PO Sumber Alam ini termasuk produk terakhir
bus Perkasa yang ada di Indonesia. Bus perkasa ini baru mulai
dioperasikan pada bulan Oktober tahun 2006.
Bus
dengan konfigurasi tempat duduk 2-2 ini tidak dilengkapi dengan
penyejuk udara (Non Air Conditioned). Dengan kelas Patas Non AC, bus ini
dapat menampung 47 orang penumpang di dalamnya, dengan tempat duduk
yang lumayan lega di kelasnya.
Untuk
body bus dipercayakan dengan mitra langganan PO Sumber Alam yaitu
perusahaan karoseri Laksana, yang ada di Ungaran, Jawa Tengah dengan
model Panorama DX. Desain interior terkesan sederhana, karena memang
didesain khusus untuk masyarakat menengah ke bawah, namun tetap
bernuansa ergonomis.
Dengan paduan tempat duduk ber-recleaning seat berwarna biru berbahan beludru, senada dengan warna luar, bus pun sedap untuk dipandang. Cukup nyaman untuk posisi duduk, dan jarak antara tempat duduknya. Namun sayang lantai bawah dipilih berbahan plat bordes tidak diberi karpet, sehingga kurang serasi dengan motif tempat duduk yang ada. Mungkin dengan alasan untuk kemudahan dalam perawatan dan ketahanannya, dipilihlah model demikian.
Dashboard
depan pun sangat sederhana, bahkan terkesan kaku. Speedmeter terpisah
dengan panel-panel lain, seperti penunjuk putaran mesin, tangki bahan
bakar maupun penunjuk tekanan angin. Saklar-saklar lampu interior di
sebelah kanan pengemudi di samping rem tangan, menyerupai desain
Mercedes Benz. Sehingga semua tombol operasional bus dari posisi
pengemudi. Desain lingkar kemudi cukup menarik dengan ukuran sedang
berbalut kulit sintetis.
Terlepas
dari berbagai kelebihan dan kekurangannya sebagai hasil karya orang
Indonesia, bus Perkasa sebenarnya layak untuk dipertahankan karena
sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, baik dari sisi produsen
sebagai industri yang menyerap banyak tenaga kerja, juga bagi konsumen
yang membutuhkan sarana transportasi yang memadai. Sayang kondisi
keuangan pabrikan bus Perkasa yang tidak baik, produksi bus Perkasa pun
ikut terhenti pula. Semoga kehadiran bus Perkasa dapat menjadi motivasi
berkreasi bagi masyarakat Indonesia, untuk turut serta memajukan
industri, khususnya transportasi darat dengan armada bus. (gentur)
Spesifikasi Teknis
Tipe: Perkasa B 08 BI
Jarak Sumbu Roda: 6.100 mm
Panjang Keseluruhan: 11.675 mm
Tinggi Keseluruhan Rangka: 1.810 mm
Lebar Keseluruhan: 2.397 mm
GVW: 16.000 Kg
Radius Putar: 11 meter
Jenis Mesin : 6 silinder diesel turbo intercooler, injeksi langsung
Daya Mesin : 240 PS di 2.400 rpm
Kapasitas : 6.595 cc
Torsi Maksimal : 810 Nm di 1.300-1.600 rpm
Kopling : Diameter 380 mm plat diapragm kering tunggal
Transmisi : ZF S6 - 690 overdrive, 6 kecepatan maju dan 1 kecepatan
mundur.
Suspensi : Per daun semi elliptik dengan peredam kejut.
Alternator : 55 A
Batere: 24 V - 2 x 120 Ah
Kemudi : Power steering jenis ball & nut ZF- Jerman
Rem Kaki: Rem angin penuh dua rangkaian dengan slack adjuster manual.
Rem Parkir : Aktuasi pegas tabung rem pada tromol roda belakang
Rem Pembantu : Exhaust brake tersedia
Kapasitas Tangki : 200 liter
Ban : Gajah Tunggal 10.00 x 20-16 PR
Nomor Kode PO Sumber Alam
KALAU
diperhatikan dengan seksama, di samping body bagian belakang bus PO
Sumber Alam terdapat susunan angka sebanyak 6 angka. Seperti halnya di
bus Perkasa ini, yang berkode 406225. Maksud dari susunan angka tersebut
adalah salah satu bentuk alat pengawasan bagi manajemen PO Sumber Alam
untuk mengidentifikasi armadanya.
Satu
angka pertama menandakan tipe chasis/mesin yang digunakan. Angka 1
menandakan armada berchasis/mesin Volvo, angka 2 menandakan armada
berchasis/mesin Mercedes Benz, angka 3 menandakan armada berchasis/mesin
Hino, dan angka 4 menandakan armada berchasis/mesin Perkasa.
Dua angka di belakangnya menunjukkan tahun produksi chasis/mesin armada. Tiga angka terakhir menunjukkan armada yang kesekian dari seluruh armada PO Sumber Alam. Sungguh unik namun sangat bermanfaat dalam pengelolaan armada.
Penulis juga mendapat kiriman foto dari Om TOMS TRANS WISATA chassis bus PERKASA dan bus PERKASA berbody Setra dari Karoseri Trisakti di sekitar TMII.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Infonya sangat berguna mas,, sy belum pernah ketemu sm unit Perkasa ini.
ReplyDeleteMaaf mas,, itu bodinya bukan Sprinter, tapi Panorama DX.
makasih mas dan makasih koreksinya. kalau mau melihat unit nya bisa datang kegarasi PO Sumber Alam. PO tersebut masih mengoperasikan 3 unit mas
Deletekalau yang di trans wisata di sekitaran TMII saya pernah lihat, kebetulan pernah berkunjung untuk menyewa bus parwisnya, kondisi chasis miris dah jadi besi tua, sayang banget.
ReplyDeleteSayang banget ya mas
ReplyDeletemudah2an ada perhatian kepada pemerintah supaya bisa membangkitkan produk lokal di tengah gempuran chassis2 import hehehe
ReplyDeleteAmiin...
Delete