14 June, 2015

Pengemudi Bus PO Sumber Alam Ini Bergelar S2 Dan Masih Aktif Sebagai Konsultan Politik Dan Spiritual

Di Indonesia, pengemudi bus bergelar sarjana sudah banyak kita temukan. Tetapi untuk pengemudi bus PO Sumber Alam 38BL Jurusan Jogja - Poris ini beda. Beliau adalah Pak Zaenal. Beliau mantan dosen di Semarang sebelum akhirnya memilih profesi sebagai pengemudi bus malam. Hingga saat ini selain sebagai pengemudi bus beliau juga menjadi ustadz, konsultan dan pemilik sebuah padepokan di Jogja. Saat Pak Ikmal (Pemilik PO Dewi Sri) mencalonkan diri dalam pemilihan Wali Kota Tegal, Pak Zaenal adalah salah satu konsultan politiknya. Dan kita semua tentu mengenal Limbad, nah Limbad pun salah satu murid dari Pak Zaenal. Kesuksesan juga menjalar ke anak anak beliau. Anak beliau ada yang menjadi pilot AU, Hakim, dan yang terakhir kuliah di Prancis. 

Pak Zaenal Dan Bus Kebanggannya
Ciri khas bus beliau adalah bernopol AA 1638 BL dengan tulisan Mukti Rahayu di kaca depan dan Suro Diro Lebur Ing Pangastuti di kaca samping. filosofi nya seh Suradira Jayaningrat Lebur Ing Pangastuti Wilujeng Rahayu Kang Tinemu, Bondo Lan Begja Kang Teka Saking Kersaning Gusti. 



Secara rinci atau kata per kata, perkataan Suro Diro Lebur Ing Pangastuti itu dapat diartikan masing-masing sebagai berikut:

Suro = Keberanian. Dalam diri manusia, mempunyai sifat berani. Sifat berani tersebut kalau lepas dari kendali bisa mengarah untuk tindak kejahatan dan kesewenang-wenangan;

Diro = Kekuatan. Kekuatan manusia bila diperdayakan akan menjadi kekuatan yang luar biasa, baik kekuatan lahir maupun kekuatan batin. 


Lebur = Hancur, Musnah. Lebur artinya hancur, sirna, tunduk atau menyerah kalah;
 

Ing = Dengan;

Pangastuti = Kasih Sayang, Kebaikan. 


Secara umum, makna ungkapan 'Suro Diro Ing Pangastuti' adalah segala sifat keras hati, picik, dan angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut, dan sabar. 

Catatan Karier Pak Zaenal

Pak Zaenal mengawali cerita sekitar tahun 1987 beliau jadi dosen PNS di Semarang, kondisi keluarga tinggal di Tegal. Tetangga pak Zainal sopir Kramat Djati, kondisi saat itu gaji PNS Jauh lebih kecil dibanding gaji Sopir. Entah iri hati sama tetangga atau gimana. Pagi-pagi pulang belanja dari pasar istri nya marah-marah sama pak Zainal, dan inilah percakapan singkat menurut cerita beliau. 

 Istri : gimana sih, jadi dosen makan sama tempe tahu terus, liat tuh tetangga jadi sopir bis. Bisa makan enak tiap hari, bisa beli ini itu. 
 Pak Zaenal : ooh. Kamu mau saya jadi sopir? Oke. Besok saya bawa bus....



 
 Besok nya pak Zainal mengundurkan diri dari jabatan dosen dan langsung bawa bus Dewi Sri jurusan Tegal purwokerto. Padahal saat kejadian ribut sama istrinya seharusnya seminggu kemudian beliau dan keluarga berangkat ke Belanda untuk lanjut studi S3 atas beasiswa pemerintah saat itu. Gak lama di bus lokal pak Zainal pindah ke Lorena sampai 2005. Dan tahun 2005 beliau pindah ke PO Sumber Alam hingga sekarang.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih

Followers