Setelah
sebelumnya memasang perangkat GPS pada setiap armada bus DAMRI, kali ini setiap
armada yg baru keluar dari karoseri dilengkapi dengan perangkat Black
Box sejak September 2014 lalu. Alat ini lazim dicari saat pesawat mengalami masalah atau kecelakaan
untuk mengetahui detail kronologis suatu peristiwa, sehingga bisa
dilakukan evaluasi penyebab terjadinya masalah. Dengan
mengadaptasi sistem tersebut Perum Djawatan Angkoetan Motor Republik
Indonesia atau akrab disingkat DAMRI mulai menerapkan sistem black box
pada setiap unit armadanya.
Perangkat ini bisa memantau kondisi di luar dan di dalam kabin bus melalui real time audio-visual dengan data terekam.
Tracking atau jejak jalur yang dilalui unit bus dapat dilihat melalui monitor yang ada pada setiap pos-pos pengawasan operasional di pangkalan DAMRI.
Seperti pada pesawat, kondisi mesin, temperatur dan kecepatan pada setiap bus dapat dipantau melalui perangkat black box ini.
Bedanya, kemampuan pengembangan jaringan sinyal dan radio komunikasi pada pesawat lebih kompleks dan lengkap, karena selalu terhubung dengan menara pengawas bandara.
Tapi, black box pada bus DAMRI punya kelebihan dibanding black box pesawat, yaitu merekam visual real time.
Setiap bus DAMRI yang dilengkapi alat tersebut memiliki monitor sebagai pemandu jalur.
Setiap black box sudah dilengkapi dengan sistem Global Positioning System (GPS), sehingga ketika bus keluar jalur utama atau mencari jalur alternatif bisa dipantau baik dari monitor pusat atau monitor di pos operasional.
Kinerja Sistem
Perangkat black box pada DAMRI berwarna hitam, berukuran sebesar kotak susu ukuran besar, mempunyai banyak channel kabel di setiap sisinya, alat ini terpasang pada dashboard di dekat kontrol sopir.
Letak dari black box bisa disesuaikan sesuai dengan bentuk dan kinerja mesin di setiap armada, karena tidak semua bus mempunyai prototype yang sama.
Sistem pelacakan dan transmisi menggunakan Global System for Mobile (GSM) seperti chip pada kartu handphone untuk mengirimkan setiap data informasi pada armada.
Terdapat beberapa CCTV atau kamera pengawas di dalam dan luar kabin, berfungsi untuk memantau keadaan penumpang beserta kru termasuk sopir di dalamnya untuk dipancarkan secara real time atau langsung kepada pos operasional.
Kondisi jalanan juga dapat dilihat langsung melalui kamera di depan sehingga suatu data akan terekam secara lengkap dan detail serta kronologis.
Selain itu, posisi bus dapat dilacak melalui GPS yang ada, serta beberapa kinerja mesin utama dapat dipantau melalui data yang terhubung dengan perangkat black box termasuk kecepatan dan temperaturnya.
Kinerja Sistem
Perangkat black box pada DAMRI berwarna hitam, berukuran sebesar kotak susu ukuran besar, mempunyai banyak channel kabel di setiap sisinya, alat ini terpasang pada dashboard di dekat kontrol sopir.
Letak dari black box bisa disesuaikan sesuai dengan bentuk dan kinerja mesin di setiap armada, karena tidak semua bus mempunyai prototype yang sama.
Sistem pelacakan dan transmisi menggunakan Global System for Mobile (GSM) seperti chip pada kartu handphone untuk mengirimkan setiap data informasi pada armada.
Terdapat beberapa CCTV atau kamera pengawas di dalam dan luar kabin, berfungsi untuk memantau keadaan penumpang beserta kru termasuk sopir di dalamnya untuk dipancarkan secara real time atau langsung kepada pos operasional.
Kondisi jalanan juga dapat dilihat langsung melalui kamera di depan sehingga suatu data akan terekam secara lengkap dan detail serta kronologis.
Selain itu, posisi bus dapat dilacak melalui GPS yang ada, serta beberapa kinerja mesin utama dapat dipantau melalui data yang terhubung dengan perangkat black box termasuk kecepatan dan temperaturnya.
Semua komponen didatangkan dari Tiongkok, tetapi perakitan dan pengembangan sistem sendiri dilakukan oleh perusahaan lokal Indonesia.
Hambatan dari black box ini adalah jaringan GSM yang terpasang tidak semuanya terpantau, untuk beberapa titik sinyal terkadang bisa hilang karena keadaan wilayahnya.
Perangkat ini bisa memantau kondisi di luar dan di dalam kabin bus melalui real time audio-visual dengan data terekam.
Tracking atau jejak jalur yang dilalui unit bus dapat dilihat melalui monitor yang ada pada setiap pos-pos pengawasan operasional di pangkalan DAMRI.
Seperti pada pesawat, kondisi mesin, temperatur dan kecepatan pada setiap bus dapat dipantau melalui perangkat black box ini.
Bedanya, kemampuan pengembangan jaringan sinyal dan radio komunikasi pada pesawat lebih kompleks dan lengkap, karena selalu terhubung dengan menara pengawas bandara.
Tapi, black box pada bus DAMRI punya kelebihan dibanding black box pesawat, yaitu merekam visual real time.
Setiap bus DAMRI yang dilengkapi alat tersebut memiliki monitor sebagai pemandu jalur.
Setiap black box sudah dilengkapi dengan sistem Global Positioning System (GPS), sehingga ketika bus keluar jalur utama atau mencari jalur alternatif bisa dipantau baik dari monitor pusat atau monitor di pos operasional.
Kinerja Sistem
Perangkat black box pada DAMRI berwarna hitam, berukuran sebesar kotak susu ukuran besar, mempunyai banyak channel kabel di setiap sisinya, alat ini terpasang pada dashboard di dekat kontrol sopir.
Letak dari black box bisa disesuaikan sesuai dengan bentuk dan kinerja mesin di setiap armada, karena tidak semua bus mempunyai prototype yang sama.
Sistem pelacakan dan transmisi menggunakan Global System for Mobile (GSM) seperti chip pada kartu handphone untuk mengirimkan setiap data informasi pada armada.
Terdapat beberapa CCTV atau kamera pengawas di dalam dan luar kabin, berfungsi untuk memantau keadaan penumpang beserta kru termasuk sopir di dalamnya untuk dipancarkan secara real time atau langsung kepada pos operasional.
Kondisi jalanan juga dapat dilihat langsung melalui kamera di depan sehingga suatu data akan terekam secara lengkap dan detail serta kronologis.
Selain itu, posisi bus dapat dilacak melalui GPS yang ada, serta beberapa kinerja mesin utama dapat dipantau melalui data yang terhubung dengan perangkat black box termasuk kecepatan dan temperaturnya.
Kinerja Sistem
Perangkat black box pada DAMRI berwarna hitam, berukuran sebesar kotak susu ukuran besar, mempunyai banyak channel kabel di setiap sisinya, alat ini terpasang pada dashboard di dekat kontrol sopir.
Letak dari black box bisa disesuaikan sesuai dengan bentuk dan kinerja mesin di setiap armada, karena tidak semua bus mempunyai prototype yang sama.
Sistem pelacakan dan transmisi menggunakan Global System for Mobile (GSM) seperti chip pada kartu handphone untuk mengirimkan setiap data informasi pada armada.
Terdapat beberapa CCTV atau kamera pengawas di dalam dan luar kabin, berfungsi untuk memantau keadaan penumpang beserta kru termasuk sopir di dalamnya untuk dipancarkan secara real time atau langsung kepada pos operasional.
Kondisi jalanan juga dapat dilihat langsung melalui kamera di depan sehingga suatu data akan terekam secara lengkap dan detail serta kronologis.
Selain itu, posisi bus dapat dilacak melalui GPS yang ada, serta beberapa kinerja mesin utama dapat dipantau melalui data yang terhubung dengan perangkat black box termasuk kecepatan dan temperaturnya.
Semua komponen didatangkan dari Tiongkok, tetapi perakitan dan pengembangan sistem sendiri dilakukan oleh perusahaan lokal Indonesia.
Hambatan dari black box ini adalah jaringan GSM yang terpasang tidak semuanya terpantau, untuk beberapa titik sinyal terkadang bisa hilang karena keadaan wilayahnya.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »