Bus listrik buatan Depok karya Dasep dengan ukuran medium dengan panjang 8 meter ditawarkan dengan harga Rp
1,2 miliar hingga Rp 2,4 miliar. Sementara untuk bus listrik dengan
panjang 12 meter ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 2,9 miliar hingga
Rp 4 miliar.. Melalui PT Sarimas
Ahmadi Pratama, bus listrik yang dirakit di Depok, Jawa Barat tersebut
bisa diproduksi 2 unit dalam satu hari. Jika dirata-rata maka dalam satu
tahun mampu diproduksi antara 100 hingga 500 unit. Itupun masih
terbilang produksi yang kecil untuk angka 500 unit, menurut Dasep. Manager R&D PT Sarimas Ahmadi Pratama, Abdul Rahman Riza berpromosi
bahwa bus listriknya memiliki ketangguhan, kenyamanan dan keamanan.
Spesifikasi bus listrik bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli. Misalnya ada pembeli yang menginginkan jarak yang lebih jauh maka akan ada penambahan baterai. Bukan hanya baterai, jika bobot bus juga menjadi pertimbangan, hal tersebut bisa disesuaikan. Semua bisa dinegosiasikan dengan mudah.
Keunggulan bus listrik menurut Dasep diantaranya adalah tidak perlu subsidi, aman, dan nyaman. Selain hemat energi dan uang subsidi bisa dimanfaatkan untuk investasi lainnya. Dengan demikian bisa mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan transportasi tanpa dipaksa.
Meskipun demikian bus listrik Depok ini masih menggunakan parts dari luar negeri karena beberapa komponen memang tidak bisa didapatkan dari dalam negeri. Namun Manager R&D PT Sarimas Ahmadi Pratama, Abdul Rahman Riza mengklaim bahwa bus listriknya sudah memiliki konten lokal hingga 50 persen. Abdul berjanji bahwa pada tahun berikutnya komponen lokal yang digunakan akan ditingkatkan hingga 80 persen.
Bus Listrik Indonesia yang memiliki kapasitas batere 120 kilowat dengan daya charging 8 jam ini memiliki kecepatan 80 km/jam dengan jarak daya tempuh 100 km. Kendaraan ramah lingkungan ini juga mampu menampung 50 sampai 60 penumpang. PT Sarimas Ahmadi Pratama mengembangkan bus listrik yang bisa isi ulang baterei di mana saja karena menggunakan voltase listrik 220 volt, sesuai dengan standar Indonesia.
Pencipta Bus Listrik Indonesia, Dasep Ahmadi menyetir bus kebanggannya |
Spesifikasi bus listrik bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli. Misalnya ada pembeli yang menginginkan jarak yang lebih jauh maka akan ada penambahan baterai. Bukan hanya baterai, jika bobot bus juga menjadi pertimbangan, hal tersebut bisa disesuaikan. Semua bisa dinegosiasikan dengan mudah.
Keunggulan bus listrik menurut Dasep diantaranya adalah tidak perlu subsidi, aman, dan nyaman. Selain hemat energi dan uang subsidi bisa dimanfaatkan untuk investasi lainnya. Dengan demikian bisa mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan transportasi tanpa dipaksa.
Meskipun demikian bus listrik Depok ini masih menggunakan parts dari luar negeri karena beberapa komponen memang tidak bisa didapatkan dari dalam negeri. Namun Manager R&D PT Sarimas Ahmadi Pratama, Abdul Rahman Riza mengklaim bahwa bus listriknya sudah memiliki konten lokal hingga 50 persen. Abdul berjanji bahwa pada tahun berikutnya komponen lokal yang digunakan akan ditingkatkan hingga 80 persen.
Kapasitas batere 120 kilowat |
Bus Listrik Indonesia yang memiliki kapasitas batere 120 kilowat dengan daya charging 8 jam ini memiliki kecepatan 80 km/jam dengan jarak daya tempuh 100 km. Kendaraan ramah lingkungan ini juga mampu menampung 50 sampai 60 penumpang. PT Sarimas Ahmadi Pratama mengembangkan bus listrik yang bisa isi ulang baterei di mana saja karena menggunakan voltase listrik 220 volt, sesuai dengan standar Indonesia.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »