Bus maut Sang Engon yang
terjungkal dan menabrak tebing di ruas Tol Jatingaleh KM 9.300 lingkar
tol Jangli Semarang, Jawa Tengah, baru berusia 3 tahun. Sesuai STNK, bus itu
adalah keluaran 2012 dan semua komponennya masih berfungsi normal. Kesimpulan sementara penyebab kecelakaan bus adalah kesalahan dari manusia (human error). Hal ini diduga pengemudi mengalami kelelahan, belum menguasai medan dan overload. Video evakuasi bus bisa di lihat di sini
1. Pengemudi Kelelahan
Sang sopir, Mohammad Husein (56) merupakan sopir tunggal, tidak ada pengganti, sehingga kelelahan ini faktor utama. Sebab dari kronologi perjalanan, rombongan ini berangkat dari Bojonegoro, Jatim, pada Kamis (19/2) sekitar pukul 16.00, kemudian sampai di Pekalongan, Jateng, pada Jumat (20/2) sekitar pukul 03.00 dini hari.
Lantas pada pukul 06.00 – 09.00 WIB rombongan sebanyak 73 orang itu mengikuti pengajian Habib Luthfi, kemudian pada pukul 10.00 mereka melanjutkan perjalanan, akan pengajian lagi ke daerah Ungaran. Saat perjalanan itulah bus melewati jalan tol Jatingaleh, lalu sopir bus merasa kelelahan hingga menyebabkan kelalaian tersebut. Diduga sopir tidak cukup istirahat, sehingga faktor kelelahan menjadi kunci utama penyebab kecelakaan tunggal ini.
KRONOLOGI
1. Kamis (19/02/2015) pukul 16.00 Rombongan bus berangkat dari Bojonegoro untuk mengikuti pengajian Habib Lutfi di Pekalongan
2. Jumat (20/02/2015) pukul 02.00, bus tiba di Pekalongan. Pukul 06.00 - pukul 10.00 mengikuti pengajian.
3. Jumat (20/02/2015) pukul 10.30, selesai pengajian, dari Pekalongan bus kembali ke arah Bojonegoro.
4. Jumat (20/02/2015) pukul 13.15, bus kecelakaan terguling di Jalan Tol Lingkar Jangli, Jatingaleh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di tikungan tajam.
5. Pukul 18.00, bus baru dapat dievakuasi.
Baca juga: Penegmudi Bus Di Periksa Di Mapoltabes Semarang
2. Belum Menguasai Medan
- Salah Ambil Jalur
Bus Sang Engon B 7222 KGA yang mengalami kecelakaan di jalan tol lingkar Jangli, Jatingaleh, Semarang diduga keliru ambil lajur. Bus warna abu-abu itu masuk dari pintu tol Manyaran ke arah lajur tol Tembalang. Harusnya kalau bus dari Pekalongan mau balik ke Bojonegoro, bus itu ambil lajur Manyaran ke arah pintu tol Gayamsari.
- Kecepatan Terlalu Tinggi
Mengambil dari salah satu berita di TRIBUNJATENG, SEMARANG - Tim gabungan dari Korlantas Mabes Polri dan Ditlantas Polda Jateng telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara di Tol Lingkar Jangli, Jatingaleh, dimana Bus Sang Engon terbalik dan menewaskan 16 penumpang, Sabtu (21/2/2015).
Dari hasil olah TKP, diketahui bus melaju diatas 100 kilometer per jam saat melibas tikungan tajam.
"Hasil pemeriksaannya, laju bus 118 kilometer perjam. Sementara tikungan itu batas aman kecepatan hanya 40 kilometer per jam," kata Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Istu Hari kepada Tribun Jateng.
Istu mengatakan, dari pemeriksaan pada bangkai bus, diketahui bus terbalik dalam kondisi melaju dengan gigi empat. Tapi beberapa saat sebelum terbalik, supir sempat melajukan bus dengan gigi lima.
"Sangat kencang, ditambah sopir tidak menguasai medan. Penumpang yang melebihi kapasitas. Batas maksimal hanya 58 orang, dinaikkan 73. Jadi kelebihan 15 orang. Itu sangat berpengaruh dengan gerak manuver bus saat di tikungan," katanya.
3. Kelebihan Penumpang
Bus pariwisata Sang Engon yang mengalami kecelakaan tunggal terbalik di ruas tol lingkar Jangli Krapyak-Tembalang, diduga kelebihan penumpang. Dari daftar korban 68 orang, baik luka maupun meninggal dunia. Jadi kelebihan 16 penumpang.
Jika penumpang berlebih, maka akan mempengaruhi pengendalian dan pengereman kendaraan. Kendaraan akan limbung saat melakukan pengereman. Ditambah pula kecepatan tinggi, kendaraan pun akan semakin liar.
1. Pengemudi Kelelahan
Sang sopir, Mohammad Husein (56) merupakan sopir tunggal, tidak ada pengganti, sehingga kelelahan ini faktor utama. Sebab dari kronologi perjalanan, rombongan ini berangkat dari Bojonegoro, Jatim, pada Kamis (19/2) sekitar pukul 16.00, kemudian sampai di Pekalongan, Jateng, pada Jumat (20/2) sekitar pukul 03.00 dini hari.
Lantas pada pukul 06.00 – 09.00 WIB rombongan sebanyak 73 orang itu mengikuti pengajian Habib Luthfi, kemudian pada pukul 10.00 mereka melanjutkan perjalanan, akan pengajian lagi ke daerah Ungaran. Saat perjalanan itulah bus melewati jalan tol Jatingaleh, lalu sopir bus merasa kelelahan hingga menyebabkan kelalaian tersebut. Diduga sopir tidak cukup istirahat, sehingga faktor kelelahan menjadi kunci utama penyebab kecelakaan tunggal ini.
KRONOLOGI
1. Kamis (19/02/2015) pukul 16.00 Rombongan bus berangkat dari Bojonegoro untuk mengikuti pengajian Habib Lutfi di Pekalongan
2. Jumat (20/02/2015) pukul 02.00, bus tiba di Pekalongan. Pukul 06.00 - pukul 10.00 mengikuti pengajian.
3. Jumat (20/02/2015) pukul 10.30, selesai pengajian, dari Pekalongan bus kembali ke arah Bojonegoro.
4. Jumat (20/02/2015) pukul 13.15, bus kecelakaan terguling di Jalan Tol Lingkar Jangli, Jatingaleh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di tikungan tajam.
5. Pukul 18.00, bus baru dapat dievakuasi.
Baca juga: Penegmudi Bus Di Periksa Di Mapoltabes Semarang
2. Belum Menguasai Medan
- Salah Ambil Jalur
Bus Sang Engon B 7222 KGA yang mengalami kecelakaan di jalan tol lingkar Jangli, Jatingaleh, Semarang diduga keliru ambil lajur. Bus warna abu-abu itu masuk dari pintu tol Manyaran ke arah lajur tol Tembalang. Harusnya kalau bus dari Pekalongan mau balik ke Bojonegoro, bus itu ambil lajur Manyaran ke arah pintu tol Gayamsari.
- Kecepatan Terlalu Tinggi
Mengambil dari salah satu berita di TRIBUNJATENG, SEMARANG - Tim gabungan dari Korlantas Mabes Polri dan Ditlantas Polda Jateng telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara di Tol Lingkar Jangli, Jatingaleh, dimana Bus Sang Engon terbalik dan menewaskan 16 penumpang, Sabtu (21/2/2015).
Dari hasil olah TKP, diketahui bus melaju diatas 100 kilometer per jam saat melibas tikungan tajam.
"Hasil pemeriksaannya, laju bus 118 kilometer perjam. Sementara tikungan itu batas aman kecepatan hanya 40 kilometer per jam," kata Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Istu Hari kepada Tribun Jateng.
Istu mengatakan, dari pemeriksaan pada bangkai bus, diketahui bus terbalik dalam kondisi melaju dengan gigi empat. Tapi beberapa saat sebelum terbalik, supir sempat melajukan bus dengan gigi lima.
"Sangat kencang, ditambah sopir tidak menguasai medan. Penumpang yang melebihi kapasitas. Batas maksimal hanya 58 orang, dinaikkan 73. Jadi kelebihan 15 orang. Itu sangat berpengaruh dengan gerak manuver bus saat di tikungan," katanya.
3. Kelebihan Penumpang
Bus pariwisata Sang Engon yang mengalami kecelakaan tunggal terbalik di ruas tol lingkar Jangli Krapyak-Tembalang, diduga kelebihan penumpang. Dari daftar korban 68 orang, baik luka maupun meninggal dunia. Jadi kelebihan 16 penumpang.
Jika penumpang berlebih, maka akan mempengaruhi pengendalian dan pengereman kendaraan. Kendaraan akan limbung saat melakukan pengereman. Ditambah pula kecepatan tinggi, kendaraan pun akan semakin liar.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »