09 January, 2016

Bus Telah Mencipatakan Budayanya Sendiri Dan Tertulis Dalam Buku Sejarah Sebuah Kota

Bus telah menciptakan budayanya sendiri. Seperti yang admin Bus Dalam Foto dapati dalam buku Damestooneeluitvoering Fu Nie Hui 1938 Magelang dan buku Telepon Magelang tahun 1966. Dalam kedua buku tersebut terdapat iklan bus pada era Hindia Belanda tahun 1938. Kemudian di tulis ulang dalam buku Telepon Magelang pada 1966. Itu membuktika bus telah membudaya dan menjadi bagian dari peradaban sebuah kota. Dimana buku yang menceritakan sejarah sebuah kota, bus ikut tertulis di dalamnya.


Di dalam buku tersebut salah satu bis legendaris di jaman Belanda adalah VICTORIA yang melayani trayek antara Jogjakarta - Magelang. Ada juga bis ORANJE-NASSAU yang di pakai oleh anak-anak panti asuhan van Der Steur di Meteseh.

Di sebutkan bus pada tahun 1938 misalnya PARMADI yang sempat memasang iklan dan iklannya seperti ini:

"Kwee Ing Hong merk Hong Liep Hoo
Tempoeran - Magelang
Autobusonderneming
PARMADI
Traject Poerworedjo - Magelang vv
Boleh di sewa [EXTRA] tanggoeng tida ada kerewelan. Onkost boleh beremboek
Djoega djoewal dan beli hasil boemi seperti KESELE, KATJANG-TANAH, BERAS, GAPLEK dan lain-lain".

Dalam catatan sejarah, bus Permadi ini di miliki oleh Tan Gwan Hwa yang beralamat di Jalan Bayeman nomer 23 Magelang.

Atau ada juga iklan dari bus AM JAVA tahun 1938:

"VACANTI !
WAKTOE PALING BAUK BOEAT BERPIGIAN, DENGEN BANJAK TEMEN2 PAKE SELALOE :
A. M. JAVA-buusen
bus-bus baroe chauffeur2 uang bole di pertjaja.
taref rendah memoeasken.
keterangan bisa dapet sama:
TOKO TAN GR. WEG Z. 85 TEL 226 MAGELANG".

Bus A.M. JAVA di miliki oleh Tan Tik Liang di Muntilan. Sedangkan Toko Tan sekarang menjadi Toko Batik Bares di selatan Apotik Sumbing kawasan Jalan Pemuda Pecinan Magelang.

Atau iklan ini:

"Naeklah selamanya dengen Autobus Dienst
“ADAM GRABAG”
Traject Grabag - Magelang V. V.
Menjoekoepin segala kaperloean.
Selaloe menjenengken pada Langganan.
Moerah-Aman dan Tjepet.
Boeat penjewaan Extra bussen bisa reken sanget Meoerah.
Katerangan bisa dapet pada :
TAN SING DJIANG
Menowostraat-Magelang".

Untuk bus ADAM GRABAG ini di miliki oleh Tan Sing Djiang yang beralamat di Jalan Menowo 152 Magelang [sekarang Jalan A Yani].

Ada juga bus VICTORIA jurusan Magelang - Jogja yang termasuk juga bus legendaris.

Sebenernya pada tahun 1966 juga ada bus Anugerah, Budiman & Waspada, Mansen, Marci, Margo Gesang, Nan Jang Tjan, Oei Bie Lay (Sekarang Safari Dharma Raya), Oei, Sedjati, Pangestu, Sedia, Seno, SKD, Sumbing, Sumeh, OHB, Drie, Tresno dan OMS.

Berbagai Perusahaan Otobus tersebut memberi warna dalam sejarah sebuah kota dan sistem transportasi kota. Keberadaanya nenjadi suatu nilai tersendiri meskipun harus jatuh bangun menghadapi persaingan. Ada yang mampu bertahan lama atau malah cuma sesaat saja. Hanya OBL atau Oei Bie Lay yang sekarang menjadi Safari Dharma Raya, Sumeh, dan Tresno (sekarang Sumber Alam) saja yang sampai kini mampu bertahan. Nah , jelas bus telah menciptakan budayanya sendiri serta telah menjadi sebuah sejarah tersendiri bagi masyarakat yang pernah menggunakannya. Berjuta kenangan tidak akan bisa terlupakan begitu saja bersama suka dan duka yang turut mewarnainya. Maka, mari kita membudayakan bus sebagai moda transportasi kita. Karena masyarakat yang berbudaya tinggi adalah masyarakat yang senang menggunakan moda transportasi publik, seperti di Eropa sana.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih

Followers